Mireille melirik pengemis yang berjalan
perlahan ke arahnya, seolah tidak ingin menakuti dirinya. Kilat mata pengemis
itu mengingatkan gadis ini pada kilat mata Dante setiap kali laki-laki itu melihatnya
berlutut di hadapan Dante, all ready and
presented only for him. Kilat mata predator saat melihat mangsanya.
Ia merapatkan jaketnya, menarik napas
dalam sebelum memberanikan diri mengangkat pandangannya dan menatap langsung
pada pengemis yang semakin mendekat dan kedua ujung bibirnya terangkat
membentuk senyum sadis. It’s alright
Mireille, ia mencoba menenangkan dirinya, mencoba mengatur detak jantungnya
yang seolah memompa darah lebih cepat ke seluruh tubuhnya.
Mireille mencoba terlihat tenang dan
menampakkan postur seberani mungkin, langkahnya tidak dipercepat ataupun
diperlambat. Ia baru saja menghela napas lega saat ia melewati pengemis itu
sebelum ia merasakan sebuah tangan menariknya ke aspal, mengukung kedua tangannya
agar tidak mampu berontak. Ia menendang, seluruh tubuhnya berontak mencoba
melepaskan diri dari kungkungan kedua tangan itu. Suaranya terdengar serak
ketika akhirnya ia berteriak, “Lepas! Lepasin!” dan semuanya menjadi gelap.
Note : Maaf ya pendek. Maaaf. .____.
No comments:
Post a Comment